21 October 2024
Kategori:
Sustainable Technologies
CoE:
-SDG:
SDG8 - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
SDG12 - Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
SDG13 - Penanganan Perubahan Iklim
No HKI:
-
Produk inovasi yang dipublikasikan dalam artikel ini bukan merupakan inovasi milik Universitas Telkom, melainkan milik perguruan tinggi lain yang berpartisipasi dalam program Innovillage, sebagaimana tercantum pada bagian identitas produk dan identitas inovator. Program Innovillage, yang diselenggarakan oleh PT. Telkom Indonesia bekerja sama dengan Universitas Telkom, merupakan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi digital untuk kegiatan pengabdian masyarakat, memajukan kesejahteraan, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Desa Belimau di Kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, merupakan zona wisata pertanian dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani padi. Meskipun limbah organik melimpah, para petani di desa ini masih mengalami kesulitan dalam mengolahnya menjadi pupuk organik. Pembuatan kompos secara manual memerlukan banyak waktu dan tenaga, menyebabkan ketergantungan pada pupuk kimia yang lebih praktis namun tidak ramah lingkungan.
Tantangan utama dalam pembuatan kompos manual adalah ketidakstabilan suhu dan kelembapan yang menghambat kinerja mikroba dalam proses penguraian. Proses ini juga menguras tenaga para petani, yang harus membalik kompos secara berkala. Selain itu, hasil kompos yang dihasilkan seringkali tidak merata, sehingga kualitasnya sulit untuk dijaga. Kondisi ini mendorong adanya kebutuhan untuk inovasi baru dalam proses pembuatan kompos.
Sebagai solusi, social project ini menawarkan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk proses komposting yang lebih efisien. Dengan bantuan sensor-sensor yang memantau suhu, kelembapan, pH, dan gas, proses kompos dapat dipantau secara real-time, memastikan kondisi yang optimal bagi mikroba. Teknologi ini menggunakan sumber daya dari panel surya, sehingga tidak membebani biaya listrik petani.
Proyek ini berkolaborasi dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Puri Leisa, yang aktif mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan di Kalimantan Timur. Dengan adanya pelatihan dari P4S, para petani Desa Belimau diharapkan dapat meningkatkan literasi teknologi mereka dan menjadi lebih mandiri dalam mengelola pertanian. Hal ini juga diharapkan dapat menarik perhatian perangkat desa untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan desa secara berkelanjutan.
Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan Desa Belimau dapat menjadi model percontohan di Kalimantan Timur. Selain meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengurangan ketergantungan pada pupuk kimia, proyek ini juga berkontribusi terhadap adaptasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Teknologi komposter IoT ini diharapkan dapat mendorong pertanian yang lebih ramah lingkungan, serta menjadi katalis pertumbuhan ekonomi desa.
Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL):
Standarisasi:
Mitra Kolaborasi:
Tags: -
Kenali Tim Inovator Pencipta Masa Depan Cemerlang!
Virtual Reality (VR)
Cloud Vulnerability Management
Blockchain
Artificial Intelligence (AI)
Populasi yang terus bertambah secara global, termasuk di Indonesia, memicu peningkatan permintaan pangan yang signifikan. Seiring dengan itu, limbah makanan.
Indonesia memiliki peran penting dalam industri udang global, dengan menempati posisi di antara lima produsen udang terbesar di dunia. Meskipun produksi.
Desa Cimenyan, yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dikenal sebagai desa agraris dengan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan.
Telepon
+62811 2233 9963
Location
Bandung, Indonesia