22 October 2024
Kategori:
Sustainable Technologies
CoE:
-SDG:
SDG7 - Energi Bersih dan Terjangkau
SDG8 - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
SDG9 - Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
SDG12 - Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
SDG17 - Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
No HKI:
-
Produk inovasi yang dipublikasikan dalam artikel ini bukan merupakan inovasi milik Universitas Telkom, melainkan milik perguruan tinggi lain yang berpartisipasi dalam program Innovillage, sebagaimana tercantum pada bagian identitas produk dan identitas inovator. Program Innovillage, yang diselenggarakan oleh PT. Telkom Indonesia bekerja sama dengan Universitas Telkom, merupakan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi digital untuk kegiatan pengabdian masyarakat, memajukan kesejahteraan, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Indonesia memiliki peran penting dalam industri udang global, dengan menempati posisi di antara lima produsen udang terbesar di dunia. Meskipun produksi udangnya masih di bawah 1 juta ton per tahun, kontribusi Indonesia dalam memasok udang ke pasar internasional sangat signifikan. Namun, petani udang di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam aspek pemberian pakan yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan udang. Keterlambatan dalam pemberian pakan menjadi salah satu masalah utama yang perlu ditangani untuk mencapai target produksi nasional.
Desa Deah Raya di Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, merupakan salah satu wilayah dengan potensi besar di bidang perikanan, terutama tambak udang. Namun, proses pemberian pakan secara manual di tambak masih menjadi kendala utama yang memengaruhi pertumbuhan dan kualitas produksi udang. Selain itu, keterbatasan akses listrik di wilayah tambak juga menghambat penerapan teknologi yang lebih efisien dalam budidaya udang. Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pemberian pakan dan mengatasi keterbatasan ini.
Sebagai solusi, teknologi pelontar pakan tenaga surya berbasis Internet of Things (IoT) diusulkan. Teknologi ini tidak hanya memanfaatkan energi terbarukan seperti energi surya, tetapi juga memungkinkan otomatisasi dan pemantauan jarak jauh terhadap kondisi tambak dan waktu pemberian pakan. Dengan adanya sistem ini, diharapkan efisiensi operasional tambak meningkat, serta mampu menjaga kesehatan udang dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Desain alat ini terdiri dari dua tahap, yaitu pembuatan pelontar pakan tenaga surya yang tahan terhadap kondisi tambak, serta integrasi sensor-sensor IoT seperti suhu air dan kepadatan udang. Sistem ini diharapkan mampu memberikan pakan dengan jumlah yang konsisten, sehingga meningkatkan efisiensi tenaga kerja serta mendukung pertumbuhan udang secara optimal. Teknologi ini juga mengedepankan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Proyek "MyFeeder: Pelontar Pakan Tenaga Surya Berbasis IoT" ditujukan untuk membantu petani tambak udang, terutama di wilayah yang masih mengandalkan praktik budidaya konvensional. Dengan teknologi ini, diharapkan petani tambak dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi dampak lingkungan, dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti Zero Hunger dan Affordable and Clean Energy.
Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL):
Standarisasi:
Mitra Kolaborasi:
Tags: -
Kenali Tim Inovator Pencipta Masa Depan Cemerlang!
AI Ethics
Blockchain
Electric Commercial Vehicles
Cloud Computing
Populasi yang terus bertambah secara global, termasuk di Indonesia, memicu peningkatan permintaan pangan yang signifikan. Seiring dengan itu, limbah makanan.
Desa Cimenyan, yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dikenal sebagai desa agraris dengan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan.
Desa Ilie, yang terletak di Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, memiliki potensi besar dalam mengembangkan pengelolaan limbah organik. Dengan luas.
Telepon
+62811 2233 9963
Location
Bandung, Indonesia